
Tim tamu Stuttgart bertandang ke Spanyol dengan bekal kepercayaan diri usai menahan sang juara bertahan 1-1 pada pertemuan pertama, namun leg kedua berbicara lain saat mereka tampak tak mampu mengungguli Barca dalam segala aspek.
Thierry Henry yang dipasang pelatih Pep Guardiola sejak menit awal menghadirkan ancaman untuk tim tamu saat laga baru berjalan dua menit dan memaksa kiper veteran Stuttgart, Jens Lehmann berjibaku melakukan penyelamatan.
Selanjutnya permainan sepenuhnya dikuasai Los Azulgrana dan bintang mereka, Lionel Messi yang kembali menyajikan permainan kelas dunia. Menit 13 Messi membuat publik Camp Nou bersorak ketika ia memecah kebuntuan Barca.
Menerima umpan dari Yaya Toure di lini tengah, Pemain Terbaik Dunia itu menusuk ke jantung pertahanan tanpa hadangan dari pemain lawan dan melepas tembakan keras di depan kotak penalti menembus sudut atas gawang Lehmann.
Sepuluh menit kemudian Barca menggandakan keunggulan mereka, kali ini Messi yang memberikan umpan lambung melewati bek Stuttgrat dan diterima Yaya Toure, bola kemudian langsung diteruskannya ke tengah kotak penalti di mana Pedro Rodiguez sudah menanti dan dengan mudah meneruskan bola ke gawang Lehmann.
Mengendalikan penuh jalannya pertandingan, Barca tak lagi menambah gol dan menutup paruh pertama dengan keunggulan 2-0
Barca melanjutkan dominasi mereka di babak kedua dan kembali Messi menambah pundi-pundi golnya di menit 60.
Bola sodoran Pedro kembali ke tepi kotak penalti diteruskan dengan umpan tumit oleh Dani Alves pada Messi, dan penyerang Argentina itu kemudian mengecoh bek Timo Gebhart dan melepas tendangan kaki kiri mendatar menerobos sudut kiri bawah gawang Lehmann.
Selanjutnya Barca terus menekan pertahanan tim tamu di antaranya ketika peluang emas Messi bisa digagalkan Lehmann, dan tembakan Andres Iniesta yang menyamping tipis di sisi gawang.
Tekanan tuan rumah baru kembali membuahkan hasil di menit akhir babak kedua, kombinasi dua pemain pengganti Zlatan Ibrahimovic yang memberi umpan terobosan kepada Bojan Krkic, melepas penyerang muda Barcelona itu dari perangkap offside dan menuntaskannya dengan tendangan first time kaki kiri mendahului antisipasi Lehmann.
Kemenangan ini membuat Barcelona menjadi satu-satunya wakil Spanyol yang lolos ke perempat final setelah sebelumnya Real Madrid dan Sevilla tersungkur di tangan lawan-lawannya.
Lihat Profil Selengkapnya : Lionel Messi Dan Pemain Lainnya
Video Barcelona vs Stuttgart
Andreas Escobar
Andres Escobar Saldarriaga (13 Maret 1967 - 2 July 1994)
Andres Escobar, defender Colombia, mungkin lebih dikenal oleh seluruh dunia setelah tragedi pembunuhan atas dirinya oleh seorang bodyguard yang merupakan pendukung Colombia yang kecewa atas gagalnya Colombia lolos ke babak Knock-Out stage Piala Dunia 1994 karena gol bunuh diri Escobar.
Colombia yang pada saat itu merupakan salah satu team yang diprediksikan oleh beberapa pihak pundit dan sebagian besar rumah taruhan sebagai team yang memiliki peluang lolos dari babak group stage yang berisikan Romania, Swistzerland dan Amerika Serikat, terpaksa mengecewakan semua pihak oleh karena gol bunuh diri Andres Escobar ketika menghadapi Amerika Serikat, dimana Colombia kalah 2-1 dari Amerika.
Gol Bunuh diri Escobar tersebut berujung dengan terbunuhnya Andres Escobar di kota Medelin, Colombia oleh seorang fans Colombia yang merasa kecewa.
Pria bernama Humberto Munoz Castro, yang bekerja sehari-hari bekerja sebagai seorang bodyguard menembakkan 12 peluru ke tubuh Andres Escobar sepulangnya Escobar dari Amerika Serikat setelah Colombia gagal lolos ke babak Knock-Out. Saksi yang menyaksikan pembunuhan Escobar didepan sebuah Cafe mengatakan bahwa si penembak Escobar berteriak "Goooooolll" setiap kali menyarangkan sebuah peluru di tubuh Escobar. Andres Escobar menghembuskan nafas terakhirnya di tempat kejadian.
Humberto Munoz Castro dihukum penjara selama 43 tahun setelah terbukti bersalah oleh pengadilan Colombia, hukuman tersebut kemudian dikurangi menjadi 26 tahun setelah pihak Humberto Castro mengajukan banding dan akhirnya Humberto Castro dibebaskan setelah menjalankan 11 tahun hukuman penjara karena berkelakuan baik selama 11 tahun didalam tahanan.
Hingga saat ini nomor punggung Andres Escobar - Nomor 2 - diabadikan di team nasional Colombia dan di klub Medelin Atletico Nacional, klub terakhir yang dibela oleh Escobar.
Andres Escobar juga dikenal dengan julukan "El Caballero de Futbol" atau Pria terhormat sepakbola atau pahlawan sepakbola.
Video Escobar Own Goal
Rene Higuita
René Higuita (lahir: Medellín, 27 Agustus 1966), kiper Kolombia yang dijuluki "El Loco" atau Si Gila ini, memang merupakan sosok penjaga gawang kontroversial yang tak dapat dipungkiri telah memberikan warna tersendiri bagi dunia sepak bola, khususnya pada posisi bawah mistar.
Aksinya yang sering keluar jauh dari area pertahanan bahkan ikut serta dalam mengambil tendangan bebas maupun penalty memang sulit untuk dilupakan. Aksinya yang paling menawan adalah Scorpion Kick, kondisi di mana ketika melompat badan ditekuk ke belakang dan kaki ditarik melengkung, menahan tendangan Jamie Redknapp pada pertandingan persahabatan melawan Inggris, September 1995.
Higuita bermain cukup cemerlang ketika membela Tim Nacional Medellin Coloumbia pada Final Piala Toyota di Tokyo tahun 1989 berhadapan dengan Juara Eropa AC Milan, meski Nacional Medellin akhirnya kalah 0-1 setelah melalui perpanjangan waktu.
Pada Piala Dunia setahun kemudian di Italy 90' Higuita kembali dipercaya mengawal mistar Tim Nasional Kolombia dan berhasil maju ke Perdelapan Final, hingga "malapetaka" itupun datang. Berhadapan dengan Singa Afrika Kamerun di perdelapan Final Higuita terlihat meredam kebiasaannya untuk keluar jauh dari mistarnya. Namun setelah Roger Milla berhasil menggetarkan jala kolombia pada perpanjangan waktu babak pertama, Higuita kembali keluar jauh dari gawangnya. Namun hal itu justru memperparah keadaan karena blunder Higuita ketika sedang menguasai bola dapat dicuri oleh Milla untuk menciptakan gol keduanya pada pertandingan itu sekaligus memupus peluang Kolombia untuk maju ke Perempat Final.
Video Scorpion Kick Rene Higuita